Ibadah raya – Minggu ke-3, 17-07-2011

Pembicara   : Pdt. Slamet, S.Th, dari GKMI – Jemaat Elsadai, Jelambar – Jakarta

Tema             : Bertumbuh didalam Tuhan

Ayat Nats      : Efesus 4:13

“sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus”.

Shalom Selamat Pagi,

Sesuai dengan tema “Bertumbuh didalam Tuhan”, tentu bahasan ini lebih ditekankan kepada pertumbuhan rohani yang mengarah kepada (kematangan) atau kedewasaan rohani. Adapun salah satu ciri atau tanda kedewasaan yang melekat pada diri seseorang adalah, didalam dirinya mulai timbul sebuah kesadaran untuk menerima dan melaksanakan tanggung jawab, hal yang mustahil bisa kita harapkan (percayakan) dan ada pada diri anak-anak yang masih sarat dengan dunia permainan, karena masih terbatasnya kapasitas terima (kemampuan mengelola sikap dalam pengambilan keputusan) mereka, dan masih minimnya pengalaman dan pengetahuan mereka tentang arti tanggung jawab dan kehidupan itu sendiri.

Kriteria

Orang yang bertumbuh mendekati tanda-tanda Akil Balik (kedewasaan)-nya, pada dirinya ada tanda-tanda perubahan, baik secara fisik, emosi, apalagi menyangkut masalah rohani. Biasanya kalau pertumbuhannya sehat, secara fisik dalam fase tertentu, kalau Pria, selain struktur otot-otot dan tulang-tulangnya mulai kelihatan, cara dan pola berpikirnya-pun berubah menjadi semakin kritis dan tajam. Secara emosi yang tadinya agresif dalam permainan anak-anak, energinya jadi tersalurkan kedalam bentuk eksplorasi penciptaan ide-ide (imajinasi), melalui kegiatan-kegiatan dan tindakan yang lebih kreatif, baik dalam berbagi dan menerima. Demikianpun dalam hal rohani, hatinya jadi lebih terbuka terhadap teguran-teguran dan peringatan, haus dan lapar dalam pencarian kebenaran, ketimbang sekedar menghimpun dan menabung pujian dan kesenangan-kesenangan sesaat yang berpotensi melahirkan kepicikan dan kebenaran diri sendiri.

 

 

 

Rasul Paulus secara gamblang dengan penalarannya yang sangat tajam dan obyektif, menempatkan ke-Kristenan pada suatu standar yang dinamis, dalam konteks pertumbuhan rohani yang mengarah kepada kesatuan Iman (Kesehatian), pengetahuan yang benar akan Anak Allah (Akal Budi), dan kedewasaan penuh (Kematangan) dalam tingkat yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dibawah ini ada 4 hal yang sengaja saya pilih dari beberapa tulisan Rasul Paulus untuk kita jadikan bahan renungan, terutama menyangkut karakteristik dan dinamika pertumbuhan kepada kepenuhan hidup rohani didalam Kristus:

 

 

1. Pertumbuhan Watak, Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu (1 Korintus 11:11).

~Baik dalam berkata-kata, perasaan dan pemikiran, ketika watak seseorang tidak bertumbuh menjadi lebih dewasa, biasanya mudah goyah. Sebuah cerminan perasaan semu yang rentan menimbulkan perasaan labil, berupa ungkapan rasa tidak diperhatikan (tidak dipedulikan). Jadi, orang yang rohaninya sehat, pasti didalam dirinya bertumbuh keyakinan untuk menjadi lebih dewasa dalam watak~

 

2. Pertumbuhan Asa (harapan), Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal (1 Korintus 11:12).

~Tidak hidup untuk terjerumus dan terbelenggu kedalam fantasi sebagaimana yang telah menimpa kebanyakan orang-orang yang tidak mengenal kebenaran, yang begitu mudah dikendalikan dan dihempaskan oleh arus dunia dengan segala keinginannya. Sekalipun dasar dan bukti pengharapan kita terbentuk dari kebenaran karena Iman, dari Tuhan yang tidak kelihatan. Dengan demikian, bukti bahwa didalam diri kita ada Kebenaran, maka kebenaran itu sendiri yang selalu aktif menciptakan pengharapan-pengharapan yang selalu diperbaharui sampai menjadi utuh dan sempurna melalui sikap keseharian kita~


3. Pertumbuhan dalam Pergumulan dan Doa, Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah … …bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka… (Kolose 4;12-13b).

~Selalu aktif dalam melibatkan diri melalui kerelaan untuk bekerja keras (bergumul), terutama dalam hal-hal yang mendatangkan kebajikan, dan minat untuk berdoa.  Menjadi perintis dalam pembaharuan, seraya tetap menghindarkan diri dari kancah perebutan kekuasaan, karena lebih terpanggil untuk mengisi hidup ini dengan hal-hal yang bisa mendatangkan manfaat bagi kepentingan orang banyak, terutama diantara sesama anggota tubuh Kristus yang dianggap paling lemah~ (1 Korintus 12:22).

 

4. Pertumbuhan dalam kebutuhan rohani, Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat (Ibrani 5:14).

~Semakin lapar dan haus terhadap perubahan, pembaharuan, dan pemurnian Iman. Tanggap terhadap perubahan, serta tidak bersikap arogan dan picik apalagi tergesa-gesa mengklaim suatu pembaharuan, sebagai gejala munculnya benih-benih pemberontakan. Lebih bersikap kritis terhadap diri sendiri, biasanya orang-orang yang memiliki tanda-tanda kedewasaan rohani tersebut, minat belajarnya semakin bertambah, terutama dalam mempelajari hukum-hukum Tuhan. Dengan berbekal semangat dan gelora Perjanjian Baru yang sarat dengan bahasa kasih, minatnya untuk mengkaji lebih dalam, baik aturan-aturan hukum normatif / kritikal, menyangkut ketertiban sosial dan keteraturan, juga dalam masalah peningkatan ketajaman penalaran, selalu dipersembahkan untuk keharuman dan kehormatan serta kemuliaan nama Tuhan~ Amin.

Tinggalkan komentar